Perilaku konsumen itu pokoknya berhubungan dengan teori nilai subjektif.
Konsumsi itu artinya "tingkah laku manusia dalam memenuhi atau menggunakan barang dan jasa".
Nah, barang itu dikatakan berguna jika dapat memenuhi kebutuhan manusia. Barang itu punya nilai loh, guys! Ada nilai pakai dan nilai tukar.
Nilai pakai itu kemampuan barang untuk dipakai. Ada yang subjektif dan objektif. Nilai pakai subjektif itu kemampuan barang untuk dipakai dalam memenuhi kebutuhan seseorang. Kalau objektif, kemampuan suatu barang untuk dipakai dalam memenuhi kebutuhan pada umumnya.
Ada juga nilai tukar, yaitu kemampuan suatu barang untuk ditukar. Ada subjektif dan objektif juga. Nilai tukar subjektif itu kemampuan suatu barang untuk ditukar dengan barang lain berdasarkan penilaian seseorang, contohnya lukisan bagi para pelukis. Kalau objektif itu contohnya uang dan emas. Kayak gitulah.
Nah, ada juga teori perilaku konsumen. Itu teori tentang konsumen memenuhi kebutuhannya untuk mendapatkan kepuasan maksimum. berhubungan dengan jumlah utility untuk memberikan kepuasan maksimum.
Dan ada juga teori nilai objektif, yaitu tentang perilaku produsen. Ada beberapa tokoh yang mengemukakan teori ini, yaitu :
1. Adam Smith -> teori biaya produksi
2. David Ricardo -> teori nilai kerja
3. Carwey -> biaya reproduksi untuk menghasilkan barang itu kembali
4. Hume & Loek -> teori nilai pasar
5. Karl Marx -> teori nilai kerja (rata-rata kerja di masyarakat)
Nah, guys. Alur cerita kali ini gaje banget. Tapi, mohon dimengerti. Karena tulisan ini saya salin + copy dari catatan saya sendiri yang berantakan. Makasih...
Teori perilaku konsumen dapat dipelajari melalui 2 pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan kardinal / kardinal approach
2. Pendekatan ordinal / ordinal approach
1) Pendekatan Kardinal
- disebut juga Marjinal Utility (MU)
Marjinal utility itu faedah marjinal nilai batas
Menurut neoklasik, faedah marjinal / marjinal utility suatu barang ditentukan oleh penilaian subjektif dari pihak konsumsi nilai suatu barang dari suata persediaan diukur dari nilai persediaan yang paling kecil intensitasnya.
"makin bayak persediaan suatu barang, nilainya makin kecil dan sebaliknya."
Di sini, muncul suatu hukum yang bernama Hukum Goosen I. Hukum ini dapat disebut juga the law of diminishing marginal utility). Hukum ini menceritakan, mendongengkan, mengenai berkurangnya kenikmatan / kepuasan. Secara umum, bunyinya,
"Mula-mula tingkat kepuasan konsumen (nilai guna total) meningkat, namun bila sampai pada titik tertentu tingkat kepuasan tersebut akan semakin menurun."
- Total Utility maksimum dicapai pada saat Marjinal Utility = 0
- Kepuasan maksimum diperolah pada saat Marjinal Utility = Harga
2) Pendekatan Ordinal
-kurva pendekatan ordinal disebut kurva indifference, yaitu kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi barang / 2 barang yang dikonsumsi (saling menggantikan) dan mempunyai kepuasan yang sama.
-kurvanya dibuat dengan ccara membuat peringkat atau ranking kombinasi barang-barang yang dikonsumsi.
tokoh-tokohnya adalah :
* F.C Edgeworth (Inggris 1881)
* Villuredo Puerto ( Itali 1906)
* R.G Allen & J.R Heid (Inggris 1934)
Nah, di sini muncul .... hukum goosen II!
Hukum goosen II itu adalah hukum pemuasan kebutuhan yang harmonis. Jadi, seseorang itu akan memenuhi kebutuhannya bermacam-macam sampai pada tingkat yang sama. Bisa juga disebut hukum meratakan nilai batas.
Rumus menghitung kepuasan maksimum dalam mengkonsumsi 2 barang (x & y). Syaratnya sebagai berikut :
- MUx / Px = MUy / Py
- Px . x + Py . y = m
MU = Marjinal Utility
P = Price
m = jual anggaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi :
1. Internal
- pendapatan
- selera
-motivasi
-sikap dan kepribadian
2. Eksternal
-Kebudayaan
-Status Sosial
-Harga Barang
Teori Produksi
Produksi adalah usaha untuk mencipatakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan.
Faktor Produksi asli itu Resources (SDA) dan Labour (Tenaga Kerja). Faktor Produksi turunannya adalah Capital (Modal) dan Technology / Skill.
Nah, bidang usaha produksi ada :
1. Ekstraktif : hasil alam, langsung mengambil dari alam. Contohnya, pertambangan.
2. Agratif : mengelola alam. Contohnya, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan.
3. Industri : pengolaan dari agratif.
4. Perdagangan : kegiatan membeli barang untuk dijual kembali.
5. Jasa : Yah, tau kan? Contohnya, perbankan, asuransi, transportasi, penyimpanan barang.
Funsi Produksi dapat ditulis :
Q = f(L,R,C,T)
Ada juga suatu hukum, yaitu the law of diminishing utility atau the law of diminishing returns atau hukum hasil yang semakin menurun, oleh J. Turgot
Bunyinya berdasarkan buku ekonomi penerbit erlangga karya wahyu adji, suwerti, dan suratno adalah
"Apabila faktor variable ditambah dengan tambahan yang sama secara terus menerus terhadap faktor produksi tetap, maka hasil produksi seluruhnya akan bertambah hingga pada tingkat tertentu, kemudian hasil itu semakin berkurang."
Rumusnya secara sistematis adalah ...
MP = ΔTP / ΔL
dan
AP = TP / L
Keterangan :
TP = total production
MP = marginal production
AP = average production
Δ = selisih
L = Labour
Seperti konsumsi, produksi akan memiliki jumlah output yang sama walau penggunaan faktor produksinya berbeda. Dan oleh sebab itu, terbentuklah sebuah kurva. Kurvanya dinamakan kurva produksi yang sama atau isoquant curve.
Perilaku Produsen
Produsen bisa kita sebut pengusaha atau entrepreneur. Artinya, orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Agar berhasil seorang pengusaha harus :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengendalian
Produsen juga harus mempunyai etika. Ada :
1. Nilai
2. Hak dan kewajiban
3. Peraturan Moral
4. Hubungan manusia
Cara memperluas produksi :
1. Ekstensif : menambah faktor produksi
2. Intensif meningkatkan produktivitas
3. Dipersivikasi : penganekaragaman produksi
4. Rasionalisasi : peningkatan efisiensi tenaga kerja dan modal.
- Mekanisme : Orang ---> mesin
- Scientific Management : manajemen ilmiah
- Normalisasi
- Standarisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar